softwarejag.com – Squad, pernah dengar istilah “Space Race” atau “Perlombaan Antariksa”? Bukan, bukan perlombaan seperti di 17 Agustusan, lho, ya. Dalam sejarah perkembangan teknologi luar angkasa, istilah ini begitu melekat pada dua negara besar di dunia, yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Tapi, penasaran toto sgp nggak, sih, kamu gimana istilah ini bisa muncul?

Pada awalnya, perlombaan antariksa ini ternyata adalah sebuah perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia), yang masing-masing selalu ingin banget menjadi yang pertama.

Nah, istilah ini muncul pertama kali pada tahun 1957 tuh, tepatnya tanggal 4 Oktober, ketika Uni Soviet berhasil meluncurkan sebuah satelit tanpa awak bernama Sputnik I. Peluncuran itu sangat mengejutkan Amerika Serikat. Sputnik I juga menjadi awal gimana teknologi luar angkasa bisa berkembang seperti hingga saat ini, Squad.

Soviet cukup ambisius. Sebulan setelah Sputnik I, mereka kembali meluncurkan satelit bernama Sputnik II, yang kala itu diawaki seekor anjing bernama Laika. Namun, misi kedua Soviet itu gagal. Sputnik II meledak dan Laika tewas. Kematian anjing betina yang menjadi kelinci percobaan itu dikecam habis-habisan oleh pencinta binatang yang kebanyakan dari dunia barat. Melihat Soviet yang sudah dua kali meluncurkan satelit, Amerika Serikat pun nggak tinggal diam. Dalam bayang-bayang Soviet, Amerika Serikat ingin bergegas membalas.

Awal Desember di tahun yang sama, Amerika Serikat mencoba meluncurkan satelit pertama buatan dalam negeri mereka yang bernama Vanguard. Sayangnya, misi itu gagal. Kegagalannya disebabkan oleh sesaat sebelum meluncur, roket beserta satelitnya meledak di landasan peluncuran. Amerika Serikat pun kembali melakukan riset dan pengembangan satelit berikutnya keluaran sgp setelah insiden memalukan itu.

Nggak lama setelah itu, tepatnya pada 31 Januari 1958, Amerika Serikat akhirnya bisa menandingi Soviet dengan meluncurkan satelit pertamanya, Explorer 1. Satelit dengan bobot seberat 13 kilogram itu aktif mengitari bumi sebelum akhirnya hilang kontak pada 23 Mei 1958.

Balas membalas misi luar angkasa itu terus berlangsung hingga puncaknya, yaitu meluncurkan manusia ke luar angkasa. Namun, lagi-lagi Soviet lebih dulu dalam melakukan hal itu.

Terpilihlah Yuri Gagarin, manusia pertama yang ke luar angkasa pada 12 April 1961 dalam misi bernama Vostok 1 untuk mengorbit bumi pada ketinggian sekitar 327 kilometer selama sekitar 108 menit, sebelum akhirnya kembali lagi mendarat dengan aman.

Pendaratan di Bulan

“Mendaratkan manusia di bulan dan mengembalikannya dengan aman ke bumi dalam satu dekade” adalah tujuan nasional yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, John F. Kennedy, pada tahun 1961 setelah Soviet meluncurkan Yuri Gagarin. Bagi mereka, mendaratkan manusia di bulan merupakan sebuah prestasi paling tinggi dalam bidang teknologi.

Benar saja, dalam rentang tahun 1961 hingga 1969, Amerika Serikat mempersiapkan segala teknologi yang dibutuhkan, mulai dari roket, modul pendarat, hingga pelatihan astronautnya.

Hingga pada tanggal 20 Juli 1969, astronaut Neil Armstrong dan kawan-kawannya mendarat di bulan dalam misi Apollo 11. Oh iya, nggak cuma Apollo 11 saja yang berhasil mendarat di bulan, lho, Squad. Melainkan ada enam misi Apollo lainnya yang berhasil mendarat di benda langit terdekat bumi kita itu pada rentang tahun 1969 hingga 1972. Dengan begitu, total manusia yang pernah mendarat di bulan sejauh ini ada kurang lebih 12 orang.

Stasiun Luar Angkasa

Teknologi luar angkasa pasca perang dingin terlihat dalam pembentukan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) oleh Amerika Serikat dan Rusia pada 20 November 1998. ISS yang merupakan sebuah laboratorium penelitian yang ditempatkan di orbit rendah bumi itu menjadi simbol kerja sama dalam eksplorasi luar angkasa antara dua negara besar yang dulu bersaing.

ISS merupakan satelit terbesar buatan manusia. Ia dihuni oleh tiga sampai enam astronaut yang bergantian pergi-pulang selama enam bulan sekali sejak November 2000. Untuk menuju ISS, manusia menggunakan teknologi kapsul antariksa bernama Soyuz buatan Rusia, sementara logistiknya diangkut dengan kapsul Dragon milik Amerika Serikat.

Teknologi Luar Angkasa

Selama ini, kita memang jarang mendengar prestasi Indonesia di bidang keantariksaan. Di saat bangsa-bangsa lain telah menjelajah ke luar angkasa dan bahkan mendarat di bulan, negara kita tampaknya belum mau sampai ke tahap itu.

Tapi, Squad, tahukah kamu kalau dalam sejarahnya, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Kanada, yang menggunakan satelit komunikasi? Sayangnya, untuk urusan mengirim astronautnya ke luar angkasa, Indonesia disalip oleh India dan Malaysia.

Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut pertama bernama Prof. Dr. Pratiwi Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut dalam misi STS-61H, yang bertujuan untuk mengirim satelit Palapa-B2P, Skynet 4A, dan WESTAR 6S ke orbit bumi.

Pratiwi seharusnya berangkat pada tanggal 24 Juni 1986 dan pulang kembali 1 Juli 1986. Namun, rencana itu tinggal rencana. Misi dibatalkan karena adanya kecelakaan pesawat Challenger, sebuah pesawat data hk ulang alik yang meledak 73 detik setelah diluncurkan, menyebabkan kematian tujuh awak astronautnya. Pesawat nahas itu hancur di atas Samudera Atlantik.